FaktorPenyebab Perubahan Sosial Budaya 1. Adanya Penemuan Baru 2. Pengaruh Jumlah Penduduk 3. Munculnya Konflik 4. Terjadi Revolusi 5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat 6. Motivasi Berprestasi 7. Sistem Pendidikan Maju 8. Akulturasi 9. Asimilasi Bentuk Perubahasan Sosial Budaya A. Evolusi dan Revolusi 1. Evolusi 2. Revolusi
Hafiz Ramadhan Pendidikan dan Literasi Saturday, 07 Jan 2023, 2152 WIB A. Latar Belakang Pada dasarnya perubahan terus berlangsung karena setiap masyarakat cepat atau lambat mengalami perubahan yang disengaja atau direncanakan. Perubahan tersebut dapat disebabkan antara lain oleh perkembangan infrastruktur dan teknologi. Oleh karena itu, masyarakat secara tidak langsung dituntut untuk senantiasa beradaptasi dengan perubahan sosial budaya yang terjadi. Masuknya budaya asing ke dalam masyarakat kita dapat memicu terjadinya perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Proses ini dapat dilakukan dengan difusi. Difusi terjadi sebagai akibat penyebaran unsur-unsur baru, baik berupa alat, gagasan, atau gagasan dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Akulturasi adalah percampuran budaya baru dengan budaya yang sudah ada tanpa menghilangkan ciri-ciri budaya aslinya. Kemudian asimilasi, yaitu dua budaya melebur menjadi satu dan menciptakan budaya baru. Kemudian intrusi adalah budaya lain yang menyerang budaya masyarakat. Selain itu, ada invasi yang terjadi ketika budaya asing dipaksa melalui peperangan melawan budaya penduduk setempat. Dan terakhir, milenarianisme adalah perubahan sosial yang ditujukan untuk mengangkat mereka yang berstatus sosial rendah. Dan tujuan kebangkitan ini adalah membawa perubahan bagi orang-orang yang tertindas dan menderita. Perubahan sosial juga dapat memiliki hambatan. Yang pertama adalah karena masyarakat tradisional. Pada dasarnya tentu saja pelestarian dan pemeliharaan budaya tradisional merupakan salah satu cara pelestarian sejarah. Namun, kelompok masyarakat tradisional pada umumnya tidak mau mengubah budaya mereka. Ini mencegah perubahan sosial yang dinamis. Yang kedua adalah prasangka buruk. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan tidak selalu menjadi lebih baik. Budaya asing memiliki banyak unsur yang bertentangan dengan budaya lokal, sehingga prasangka mudah tumbuh. Namun, prasangka tanpa bukti hanya mencegah perubahan. Kemudian rendahkan pendidikannya nanti. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyederhanakan cara berpikir dan cara pandang suatu masyarakat. Dan yang terakhir menyangkut kepentingan kelompok tertentu. Setiap orang memiliki kepentingan pribadi, sama seperti kelompok masyarakat. Jika ada kelompok kepentingan yang bertentangan dengan unsur budaya baru, mereka akan mempertahankan sistem sosialnya dan menolak perubahan. Salah satu perubahan dan perkembangan yang terjadi dan semakin dirasakan oleh masyarakat adalah perkembangan teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi pada abad modern ini merupakan kemajuan dalam bidang budaya massa, sehingga pengaruhnya dapat dilihat dalam segala aspek kehidupan. Baik masyarakat perkotaan maupun non-pemerintah juga mengalami perubahan akibat perkembangan teknologi komunikasi. Kini perubahan sosial semakin pesat, berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya komunikasi massa yang mampu mendobrak batas-batas wilayah. Secara umum, perubahan sosial yang dialami masyarakat saat ini disebut sebagai era modernisasi. Proses modernisasi menyiratkan perubahan total dari model tradisional ke model ekonomi dan politik. Manusia berusaha menguasai ruang dan waktu dengan menggunakan berbagai alat kehidupan berupa teknologi canggih Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, 2009. B. Kajian Teori Banyak aspek yang ditekankan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya konsep perubahan sosial budaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain William F. Oghburn, Selo Soemardjan, Kingsley Davis, Jhon Lewis Gillin dan Jhon Philip Gillin dan Samuel Koening. Berikut adalah teori-teori faktual tentang konsep perubahan sosiokultural Menurut William F. Oghburn ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur budaya, baik yang berwujud maupun agunan, menekankan pengaruh unsur budaya yang berwujud lebih besar daripada unsur-unsur yang tidak berwujud. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pranata sosial suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan perilaku kelompok. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Dan menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, perubahan sosial adalah variasi cara hidup yang diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, budaya material, demografi, ideologi, atau penyebaran masyarakat, atau karena penemuan baru. Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan atau penyesuaian yang terjadi pada pola kehidupan manusia. Perubahan ini terjadi karena ada alasan yang datang dari dalam masyarakat itu sendiri internal dan alasan yang datang dari luar eksternal. Dalam setiap proses perubahan sosial, komunikasi menjadi sarana penting untuk mempengaruhi perubahan sosial. Komunikasi dapat menjadi jembatan dalam masyarakat karena dapat membuat sistem sosial kembali melakukan perubahan. Komunikasi adalah alat untuk mengendalikan salah satu kekuatan terpenting dalam masyarakat. Dengan kata lain, mereka dapat mengontrol media, dapat secara tegas mempengaruhi arah perubahan sosial. Makna terpenting dari komunikasi adalah seseorang menafsirkan perilaku orang lain, perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Kemudian itu menjadi reaksi terhadap sesuatu yang ingin dia bagikan dengan orang itu. Dalam komunikasi terdapat banyak interpretasi terhadap perilaku orang lain. Dalam karyanya, Schramm 1964 merumuskan tugas pokok komunikasi dalam perubahan sosial dalam kerangka pembangunan nasional, yaitu Memberikan informasi pembangunan nasional kepada masyarakat agar terfokus pada kebutuhan perubahan, cara dan cara perubahan, cara perubahan dan menumbuhkan aspirasi bangsa, b. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan, memperluas dialog agar semua pengambil keputusan berpartisipasi dalam perubahan, memberikan kesempatan kepada pimpinan daerah untuk memimpin dan mendengar pendapat masyarakat awam, dan menciptakan Diskusi yang lancar. informasi dari bawah ke atas. c. Mendidik tenaga kerja pengembangan, dari orang dewasa hingga anak-anak, dari kursus keaksaraan hingga keterampilan teknis yang mengubah kehidupan masyarakat. Pemahaman yang lebih umum dan lebih luas tentang komunikasi sosial adalah dari Eilers 1994. Komunikasi sosial adalah interaksi komunikatif orang-orang dalam ekspresi publik mereka dari masyarakat atau kelompok budaya. Menurutnya, komunikasi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. peserta komunikasi lebih dari dua orang; 2. Peserta terhubung dengan sistem sosial atau membentuk sistem sosial; 3. komunikasi tersebut bersifat publik atau berhubungan langsung atau tidak langsung dengan publik; 4. Bentuk-bentuk komunikasi dengan masyarakat, seperti sapaan, pantun, dongeng, teka-teki, cerita rakyat, peribahasa dan lain-lain juga merupakan komunikasi sosial; 5. Berbagi informasi, interpretasi dan hiburan termasuk komunikasi sosial. C. Analisa Perubahan dalam masyarakat dapat mempengaruhi nilai sosial, norma sosial, pola perilaku organisasi, komposisi lembaga sosial, kelas sosial, kekuasaan dan otoritas, interaksi sosial, dan lain lain. Perubahan sosial tidak hanya mengacu pada ruang lingkup perubahan, tetapi juga pada dimensi lain, seperti kecepatan, ruang lingkup efek atau intensionalitas proses perubahan. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan seseorang tentunya tidak lepas dari peran aktor sosial yang turut serta dalam pelaksanaan perubahan tersebut. Pelaku sosial yang terlibat dalam perubahan tersebut adalah masyarakat itu sendiri, masyarakat yang menjadi sumber perubahan, pranata sosial yang mengatur masyarakat mengikuti arah perubahan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa setiap individu mempunyai peran yang sangat kecil dalam perubahan sosial ini, tetapi pada saat yang sama perubahan sosial harus dilihat sebagai akibat bersama dari semua individu. Tiga bentuk perubahan sosial yang pertama adalah perubahan evolusioner dan revolusi. Dalam perubahan evolusioner, perubahan itu disebabkan oleh tekanan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan hidup pada saat tertentu. Contoh dari perubahan ini adalah sistem transportasi dan perbankan. Maka perubahan revolusioner adalah perubahan yang terjadi tanpa perencanaan. Contoh dari perubahan itu adalah revolusi kemerdekaan pada tahun 1945, yang mereorganisasi kepala negara dan stafnya. Pada amandemen kedua yaitu perubahan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Perubahan yang diinginkan terjadi karena adanya agen perubahan, seseorang yang dapat memimpin dan dipercaya oleh masyarakat. Dalam hal ini, perubahan yang tidak diinginkan adalah perubahan yang terjadi di luar jangkauan dan kendali masyarakat. Yang terakhir adalah perubahan kecil dan besar. Perubahan kecil berarti perubahan struktur sosial yang tidak berdampak langsung pada pranata sosial. Contoh Perubahan gaya rambut, pakaian, sepatu, dan lainnya. Perubahan besar adalah perubahan yang secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan ini terjadi karena adanya sesuatu yang baru yang dapat menggantikan beberapa kegiatan lama. Misalnya, penggunaan mesin traktor di ladang yang dibajak menggantikan peran tenaga kerbau dalam metode pertanian tradisional. Dampak sosial perkembangan dan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi, multimedia informasi, sangat mempengaruhi perubahan struktur organisasi dan hubungan sosial karena fleksibilitas dan kemampuan telematika menembus seluruh aspek kehidupan manusia. Kondisi ini tercermin dari perubahan masyarakat, kondisi ideologi, sosial budaya dan politik, serta kondisi keamanan negara. Dalam kaitannya dengan pengertian komunikasi, khususnya komunikasi massa, pengertian kata massa mengacu pada suatu kolektif yang tidak berbentuk yang bagian-bagian penyusunnya sulit dibedakan satu sama lain. Dengan demikian kerumunan sama dengan sekelompok orang yang tidak mengenal adanya individualitas. Komunikasi dan perubahan sosial adalah perubahan di mana nilai, norma, sikap, dan pola perilaku menjadi serba salah dan berbeda satu sama sosial budaya di bidang komunikasi dapat dilihat dengan adanya televisi atau televise. Dilihat pada tahun 90-an, hanya sedikit penduduk Kalikudikylä yang memiliki televisi karena harganya yang cukup mahal, namun kini hampir setiap rumah memiliki televisi. Dulu, ada warga yang ingin menonton televisi tetapi tidak memiliki televisi datang ke rumah warga yang memiliki televisi dan ingin menonton televisi. Dalam kaitannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi cara untuk membawa perubahan sosial. Komunikasi berperan dalam menjembatani kesenjangan dalam masyarakat. Namun, komunikasi tidak dapat dipisahkan dari konteks sosialnya. Artinya, diwarnai oleh sikap, perilaku, model dan norma. Keduanya saling mempengaruhi dan melengkapi serta hubungan antara manusia dan masyarakat D. Kesimpulan Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat dan semua unsur budaya dan sistem sosial, di mana semua lapisan kehidupan masyarakat, secara sukarela atau di bawah pengaruh unsur luar, meninggalkan cara hidup, budaya, dan sistem sosial yang lama. atau memanfaatkan gaya hidup, budaya, dan sistem sosial baru. Isu-isu penting dalam perubahan sosial adalah aspek-aspek berikut perubahan cara berpikir masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, perubahan budaya material. Pertama, perubahan pemikiran dan sikap masyarakat terkait dengan sikap masyarakat terhadap berbagai masalah sosial dan budaya di lingkungannya, menimbulkan berbagai masalah sosial budaya di lingkungannya, menuju pada penyamarataan cara berpikir baru yang dikenal dengan sikap modern yang diterima oleh masyarakat. masyarakat. Dalam kaitannya dengan pengertian komunikasi, khususnya komunikasi massa, pengertian kata massa mengacu pada suatu kolektif yang tidak berbentuk yang bagian-bagian penyusunnya sulit dibedakan satu sama lain. Dengan demikian kerumunan sama dengan sekelompok orang yang tidak mengenal adanya individualitas. Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Menurut Ben Agger, gagasan tentang budaya populer dapat dibagi menjadi empat aliran a budaya dibangun untuk kesenangan tetapi tidak esensial dan membebaskan orang dari kebosanan pekerjaan sehari-hari; b budaya populer menghancurkan nilai-nilai budaya tradisional; c budaya merupakan masalah utama dalam visi ekonomi kapitalis Marx; dan d budaya populer adalah budaya yang mengalir dari atas. E. Daftar Pustaka Kasnawi, M. Tahir and Asang, Sulaiman 2014 Perubahan Sosial dan Pembangunan. In Konsep dan Pendekatan Perubahan Sosial. Universitas Terbuka, Jakarta. Dr. H. Abd Rasyid, Perubahan Sosial Dan Strategi Komunikasi, Jawa Timur Wade Group, 2018, Hlm. 33 Sarwiti Sarwoprasodjo. Komunikasi Sosial 2022 Komunikasi Sosial, In Pengertian Komunikasi Sosial. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta Rajawali Pers, 2005, hlm. 46-47 Haliza,Jumansyah. Perubahan Sosial dan Budaya Massa. 2021 Komunikasi dan Perubahan Sosial Nurdi, Komunikasi Massa, Malang Cerpur, 2003. h. 214. sosialbudaya perubahansosial sosiologikomunikasi Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Pendidikan dan Literasi
Daripengertian tersebut, diketahui bahwa perubahan sosial merupakan perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Sementara perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada
Jakarta - Perubahan sosial budaya dapat disebabkan unsur tertentu dalam masyarakat yang dianggap tidak memuaskan dan tidak relevan lagi. Perubahan dapat terjadi demi mengganti faktor lama, yang disebut juga faktor internal yang berkembang di dalam masyarakat. Apa saja penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat?Pada dasarnya, perubahan sosial budaya terbagi atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan pemicu perubahan dari luar masyarakat yang mengharuskannya menyesuaikan diri terhadap faktor perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat seperti dilansir dari buku Sosiologi untuk SMP dan MTs Kelas IX oleh Mulat Wigati Abdullah yakni sebagai berikut1. Masalah KependudukanPenyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat berkaitan dengan demografi, yaitu masalah kependudukan. Perubahan situasi, jumlah, dan perpindahan penduduk menyebabkan terjadinya penyesuian sarana-prasanana kependudukan. Faktor ini juga menyebabkan terjadinya perubahan sosial angka kelahiran dan perpindahan penduduk mendorong penyediaan pemukiman sederhana, pembangunan rumah susun, sarana-prasarana jalan, peningkatan sarana-sarana pendidikan, penyediaan kebutuhan sandang, dan perhatian terhadap tingkat kesehatan Munculnya Penemuan Baru Inovasi, Invention, dan DiscoveryInovasi merupakan proses sosial budaya besar yang dapat terjadi dalam jangka waktu tidak terlalu lama. Inovasi mendorong proses unsur budaya baru diterima dan diterapkan di tengah masyarakat. Sementara itu, discovery merupakan penemuan unsur kebudayaan baru, baik alat maupun gagasan tehadap fenomena sosial dan baru menjadi invention ketika seorang pencipta membuat penemuan tersebut diakui, diterima, dan diterapkan. Contoh discovery yaitu saat S. Marcus 1875 menghubungkan motor gas dengan kereta sehingga tidak perlu ditarik kuda. Sementara itu, invention yaitu saat mobil diterima dan digunakan masyarakat sebagai alat transportasi penting bagi Adanya Pertentangan atau KonflikKonflik atau pertentangan, baik antarindividu dan antarkelompok dapat mendorong perubahan struktur dan sistem di masyarakat. Contohnya seperti konflik antaretnis di Sambas, Kalimantan Barat mengubah struktur dan sistem masyarakat Dayak di Kalimantan generasi muda dan tua juga dapat memicu konflik. Sebab, generasi tua umumnya mempertahankan tradisi yang sudah ada, sementara generasi muda berusaha mengubah tradisi dengan menyerap unsur kebudayaan Keinginan untuk BerubahKeinginan manusia untuk berubah merupakan dasar terjadinya perubahan dalam masyarakat. Keinginan ini muncul di antaranya karena rasa ingin tahu yang besar atau ideal curiousity pada diri Keinginan untuk BerprestasiKeinginan untuk berprestasi merupakan pendorong manusia untuk melakukan perubahan dalam diri. Dengan demikian, prestasi yang ditargetkan dapat Adanya Motivasi untuk BerubahKeinginan manusia untuk berprestasi dan berubah pada dasarnya berangkat dari motivasi. Adanya motivasi untuk berubah akan melahirkan penemuan-penemuan baru. Contoh, seseorang yang termotivasi untuk memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang recycle dapat menciptakan barang baru yang lebih Sistem Lapisan Masyarakat yang TerbukaMasyarakat yang terbuka dapat lebih mudah menyerap dan mempelajari unsur kebudayaan yang baru. Dengan demikian, perubahan sosial budaya lebih mudah jadi penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat di antaranya yaitu munculnya penemuan, motivasi untuk berubah, dan masalah kependudukan. Selamat belajar, detikers! Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] twu/pal
Perubahansosial adalah suatu proses yang luas,lengkap yang mencakup suatu tatanan kehidupan manusia. Perubahan sosial akan mempengaruhi segala aktivitas maupun orientasi pendidikan yang berlangsung. Sebagai bagian dari pranata sosial, tentunya pendidikan akan ikut terjaring dalam hukum-hukum perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Perubahansosial yang memerlukan waktu relatif lama dan melalui ; tahapan-tahapan yang saling mengikuti secara lambat. b. Perubahan sosial budaya secara cepat (revolusi). Perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang terjadi relatif cepat dan menyangkut. sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. 3. Perubahan Sosial Budaya yang pengaruhnya kecil
Peristiwaberdarah dalam bentuk konflik horizontal yang terjadi dalam masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan antara tahun 1999-2000 telah menimbulkan kerusakan dan kerugian yang tidak sedikit dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan dan keamanan negara. Harta benda lenyap bahkan nyawa pun melayang. Inilah salah satu gambaran khas hasil penelitian ini, yang dikaji dan
Perubahansosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya strukutur sosial dan pola budaya masyarakat yang terjadi di sepanjang masa dalam setiap masyarakat (Baharudin, 2015 : 180). Menurut Max Weber dalam Syapsan, dkk (2010 : 17) perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur
. s9myx9jb78.pages.dev/107s9myx9jb78.pages.dev/364s9myx9jb78.pages.dev/162s9myx9jb78.pages.dev/365s9myx9jb78.pages.dev/132s9myx9jb78.pages.dev/290s9myx9jb78.pages.dev/90s9myx9jb78.pages.dev/310s9myx9jb78.pages.dev/386
perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat menyangkut perubahan