Puisi Diberdayakan oleh Blogger. Jumat, 27 Desember 2013. Rancangan Media untuk SD IDENTITAS MEDIA. Teratai (Puisi) Karya: Sanusi Pane Kepada Ki Hajar Dewantara . Blog Archive 2014 (4) Januari (4) 2013 (9) Sanusi Pane adalah salah satu penyair Top Indonesia yang karyanya turut memberikan warna dan makna dalam perkembangan kesastraan Indonesia, Khususnya di bidang karya sastra puisi. Selai Puisi 'Sajak' yang dibahas dalam postingan sebelumnya Arti Puisi 'Sajak' Karya Sanusi Pane, juga ada karya besar Sanusi Pane yang lain. Yaitu Puisi Sanusi Pane yang berjudul Teratai. Puisi Karya Sanusi Pane yang berjudul 'Teratai' ini diberi anak judul "Kepada Ki Hadjar Dewantara". Versi lain ada yang menulis anak judul Puisi Teratai Karya Pane ini adalah 'Kepada Ki Adjar Dewantara'. Berikut ini adalah Puisi Lengkap yang Berjudul Teratai karya Sanusi Pane TERATAI Kepada Ki Hadjar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o Teratai Bahagia, Berseri di kebun Indonesia, Biar sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat, Engkaupun turut menjaga Zaman. Kutipan Teks Puisi 'Teratai' Karya Penyair Sanusi Pane Untuk memahami Arti Puisi Teratai Karya Sanusi Pane di atas, perlu dipahami beberapa metafor atau kiasan-kiasan yang digunakan dalam puisi tersebut. Dalam puisi Teratai, kata yang paling jelas digunakan adalah anak kalimatnya Kepada Ki Hadjar Dewantara. Dengan adanya judul penjelas itu, maka dipermudah memahami makna puisi Teratai. Bahwa 'Teratai' yang dimaksud adalah simbol atau personifikasi dari 'Ki Hadjar Dewantara'. Untuk mempermudah memahami Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, terlebih dulu dicari makna atau arti beberapa kata sulitnya. Adapun beberapa kata sulit dalam Puisi Teratai antara lain Teratai = adalah jenis bunga yang tumbuh di air Seroja = jenis bunga yang mirip dengan bunga teratai Laksmi = cantik/elok bahasa Indoensia Klasik Selain kata-kata sulit. Dalam Puisi Teratai karya Sanusi Pane tersebut juga terdapat kata kiasan. Kata kiasan yang dimaksud adalah kata yang mewakili maksud tertentu. Berikut kata kiasan yang terdapat dalam Puisi Teratari Karya Sanusi Pane dengan Maksud yang diwakilinya Tanah Airku = Negara Kesatuan Republik Indonesia Teratai; Seroja = Ki Hadjar Dewantara Kebun = Bidang Pendidikan Menjaga Zaman = Menjaga/Menyiapkan Masa Depan Penjaga Taman = Pihak yang turut menjaga pentingnya pendidikan Setelah Mengetahui Makna dan Maksud Kata Sulit dalam Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, langkah selanjutnya untuk mengetahui arti puisi tersebut secara keseluruhan adalah dengan membuat parafrase puisi tersebut. Parafrase Puisi Teratai Karya Sanusi Pane TERATAI penghormatan Kepada Ki Hadjar Dewantara laksana Dalam kebun pendidikan di tanah airku Indonesia telah Tumbuh sekuntum bunga teratai indah meskipun Tersembunyi tetap ber-kembang indah permai, sehingga Tidak terlihat orang yang lalu. Akarpendiriannnya tumbuh di hati manusia seluruh dunia, Daun pengetahuan berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan tidak dipedulikan orang, bak Seroja ber-kembang membuat gemilang penuh cahaya dan ke-mulia-an. Teruslah, o Teratai tebarkan ke-Bahagia-an, tetapBerseri di kebun pendidikan Indonesia, Biar sedikit yang peduli sebagai penjaga taman pendidikan. Biarpun jasa engkau tidak dilihat dihargai Biarpun bidang jasa engkau tidak diminati banyak orang, dengan menjaga pendidikan Engkaupun turut serta menjaga masa depan menghadapi kemajuan Zaman . Teratai, sebuah penghormatan terhadap Ki Hadjar Dewantara. Seperti Bunga teratai yang tumbuh subur, di bidang pendidikan untuk bangsa Indonesia. Kegiatan yang tersembuyi dan tidak dimintai oleh banyak orang. Akar pendirian dunia pendidikan pada dasarnya mengakar ke seluruh dunia. Seluruh umat manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan diri. Buah pendidikan akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Tidak banyak yang sadar pentingnya pendidikan. Padahal pendidikan itu akan membuka cakrawala pengetahuan dan memuliakan bangsa. Teruslah bermekaran, teruslah berkembang. Wahai orang yang peduli terhadap pendidikan. Tetaplah berkembang di Indonesia. Meskipun sedikit yang peduli dan mendukung. Meskipun belum seberapa penghargaan yang diberikan kepada Ki Hadjar Dewantara sebagi insan pendidikan Indonesia. Beliaulah yang menjaga masa depan Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. Samusi Pane) Dalam puisi teratai, penyair menyimbolkan Ki Hajar Dewantara dengan kuntum bunag teratai dengan maksud untuk menautkan ciri - ciri bunag teratai denagn gagasan, pikiran, dan cita - cita tokoh pendidikan tersebut. Karya Sanusi Pane) 4) Paralelisme adalah majas perulangan kata yang disusun dalam baris yang berbeda Contoh
Analisis kali ini adalah puisi dari Sanoesi Pane pada tahun 1929 yang berjudul "teratai" Puisi TERATAIDalam kebun ditanah airku,Tumbuh sekuntum bunga teratai,Tersembunyi kembang indah permai,Tidak terlihat orang yang tumbuh di hati dunia,Daun bersemi laksmi mengarang,Biarpun ia diabaikan orang,Seroja kembang gemilang o Teratai Bahagia,Berseri di kebun indonesia,Biar sedikit penjaga engkau tidak dilihat,Biarpun engkau tidak diminat,Engkaupun turut menjaga Zaman.Sanoesi Pane, 1929 Analisis Puisi A. Unsur Instrinsik Tema Tema umum sajak teratai adalah kekaguman. Tema khusus sajak teratai adalah keindahan bunga teratai yang diumpakan sebagai ki Hadjar Dewantara. Teratai yang tumbuh di air yang sangat berlumpur kotor, coklat tetapi warna bunganya lebih cemerlang, begitu pula Ki Hadjar Dewantara yang pada awalnya ia berjuang demi pendidikan Indonesia tanpa diketahui oleh semua orang dan pada akhirnya semua orang dapat merasakan hasil dari perjuangannya waktu itu sampai akhir zaman, terutama dalam hal pendidikan di Indonesia. Rasa Feeling atau rasa merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan terhadap puisi. Dalam sajak Teratai sikap atau rasa yang ditunjukan adalah penyair begitu mengagumi sosok Ki Hadjar Dewantara yang berjuang demi pendidikan Indonesia. Ia begitu menyanjungnya, sampai-sampai diumpamakan sebagai bunga teratai. Nada Melalui sajaknya, Sanusi Pane dalam sajak teratai mengajak atau memberi nasihat kepada pembaca untuk meneladani atau mencontoh sifat Ki Hadjar Dewantara. Sifat beliau yang pantang menyerah dan terus berjuang demi pendidikan Indonesia bisa dijadikan teladan oleh para pembaca agar memiliki sifat seperti beliau. Selain itu, penyair juga berusaha untuk membangkitkan semangat nasionalisme pembaca terhadap perjuangan Ki Hadjar Dewantara yang menjadi pelopor pendidikan di Indonesia. Diksi Dalam sajak teratai, pengarang menggunakan pilihan dan penggunaan kata yang begitu menarik. Dalam sajak teratai terdapat beberapa diksi yang digunakan. Perhatikan penggalan sajak Teratai dibawah …………………Tidak terlihat orang yang lalu …………………Daun berseri Laksmi mengarang…………………..Seroja kembang gemilang mulia………………….Biarpun engkau tidak diminatEngkaupun turut menjaga zaman Imajeri citraan Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. Bersama unsur diksi, kata nyata, majas dan citraan merupakan komponen kunci dalam upaya mengapresiasi karya sastra puisi. Dalam sajak Terataipun penyair berusaha menggunakan citraan agar pembaca ikut terlibat atau mampu merasakan apa yang dirasakan oleh penggalan sajak dibawah ini. …………………………..Tersembunyi kembang indah permaiTidak terlihat orang yang lalu…………………………..Biarpun engkau tidak dilihat…………………………... Larik-larik diatas dapat masukkan ke dalam citra konkret Dalam membuat sebuah sajak seorang penyair berupaya menumbuhkan pembayangan para penikmat sajaknya melalui diksi-diksi yang dipilihnya. Begitu juga dengan sajak “Teratai” karya Sanusi Pane. Dalam sajak tersebut pada umumnya setiap kata yang digunakan pada tiap-tiap larik dapat dipahami, artinya dapat menimbulkan pembayangan yang lengkap tentang sesuatu. Penyair banyak menggunakan kata-kata nyata yang dapat dipahami pembaca. Tetapi selain itu, ada juga kata yang sulit menimbulkan pembayangan bagi pembaca atau disebut Blank Word . Perhatikan penggalan sajak Teratai dibawah ini.………………………..Daun berseri Laksmi mengarang………………………..Bagi sebagian orang kata Laksmi mungkin merupakan blank word , karena tidak semua orang tahu apa makna kata Laksmi dalam sajak tersebut. Karena penulisan kata Laksmi tersebut menggunakan huruf kapital pada awal katanya, maka mungkin saja si pembaca hanya menafsirkan bahwa Laksmi tersebut nama seorang wanita tanpa tahu maksud pengarang kenapa menggunakan nama tersebut. Majas Gaya bahasa Majas personifikasi, Personifikasi merupakan penggambaran dari sebuah ide, objek atau binatang yang seolah-olah berlaku seperti manusia. personifiaksi menyatakan sebuah bentuk dari perbandingan dan membuat penyair mampu untuk menggambarkan dengan tenaga dan vitalitas dari yang semestinya tidak hidup. Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati atau barang yang tak bernyawa seolah-olah dapat bertingkah laku seperti manusia. Akarnya tumbuh di hati duniaDaun berseriBerseri di kebun Metafora, gaya bahasa perbandingan yang sifatnya tidak langsung dan implisit. analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dengan kias perwujudan. Hubungan antara sesuatu yang dinyatakan pertama dengan yang kedua hanya bersifat sugesti, tidak ada kata-kata petunjuk perbandingan eksplisit. Engkau pun turut menjaga zaman Repetisi bentuk gaya pengulangan dengan menampilkan pengulangan kata atau kelompok kata yang sama. Kata atau kelompok kata yang diulang ke dalam repetisi bisa terdapat dalam satu kalimat atau lebih, dan berada pada posisi awal, tengah, atau di tempat lain. Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Aliterasi, gaya bahasa dengan menggunakan pengulangan konsonan. Diksi yang dipilih adalah kata-kata yang memiliki wujud fisik hampir mirip, beberapa konsonan sama, memiliki makna seiring yang bisa dipadukan satu sama lain sehingga menimbulkan arti yang dalam dan suara yang indah. Diksi aliterasi mengedepankan bentuk dan fonologi untuk mendapatkan efek estetis. Seroja kembang gemilang muliaTumbuh sekuntum bunga terataiTeruslah O Teratai Bahagia Sinekdoke, adalah menyebutkan sebagian untuk maksud keseluruhan pars pro toto atau menyebutkan keseluruhan untuk sebagian totem pro parte. Berseri di kebun IndonesiaDalam kebun di tanah airku Versifikasi Unsur versifikasi mencakup kajian tentang tentang rima persanjakan, ritme irama dan meutrum. Irama dalam kajian puisi erat kaitannya dengan persanjakan yang digunakan. Adapun dalam sajak Teratai kita bisa melihat rima yang rima yang terdapat dalam sajak Teratai dibawah ini. TerataiDalam kebun di tanah airkuTumbuh sekuntum bunga terataiTersembunyi kembang indah permaiTidak terlihat orang yang laluAkarnya tumbuh di hati duniaDaun berseri Laksmi mengarangBiarpun dia diabaikan orangSeroja kembang gemilang mulia……………………………… Dalam bait diatas termasuk kedalam rima berpeluk, yakni persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dan larik keempat, larik kedua dengan larik ketiga ab-ba. Amanat Janganlah kita mengabaikan hal-hal yang sama sekali tidak terlihat baik diluarnya karena sesungguhnya hal-hal tersebut dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat besar apabila kita benar-benar bisa memanfaatkannya. Dalam memperjuangkan sesuatu yang baik kita harus bersungguh-sungguh, janganlah kita mudah menyerah karena kebaikan pasti akan berakhir baik. Dimanapun kita berada atau dilingkungan apapun kita tidak boleh gampang terpengaruh, tetaplah percaya diri. B. Unsur Ekstrinsik Biografi Sanoesi Pane Dilahirkan di Muara Sipongi, Tapanuli, pada tanggal 14 Mei 1905. Meninggal di Jakarta tanggal 2 Juni 1968. Setelah menamatkan Gunung Sari, lalu mengajar bahasa Melayu di situ, waktu itu usianya baru 19 tahun. Kemudian iapun mengajar juga di pemerintah di Lembang, ternyata dalam sajak-sajak dan karangan-karangannya. Ia sangat tertarik oleh kebudayaan dan mistik India dan Jawa. Pada tahun 1928 ia berangkat ke tanah Hindu dan di sana ia menulis sajak-sajaknya yang paling baik yang kemudian diterbitkan dengan judul Madah Kelana 1931. Sepulangnya di tanah air, ia menerbitkan dan memimpin majalah Timboel edisi bahasa Indonesia, aktif menulis dalam Poedjangga Baroe, terutama karangan-karangan tentang sejarah, kebudayaan dan filsafat. Tahun 1934 ia memimpin Perguruan Rakyat di Jakarta dan aktif dalam jurnalistik antaranya menjadi pemimpin harian Kebangunan, lalu menjadi kepala pengarang pada Sidang Pengarang Balai Pustaka. Pada masa inilah ia ikut dalam polemik mengenai masalah kebudayaan dengan Sutan Takdir Alisjahbana, Dr. Soetomo, Poerbatjaraka, dan lain-lainnya. Karangan-karangannya ialah Pantjaran Tjinta 1926, Puspa Mega 1927, Madah Kelana 1931 ketiganya berupa kumpulan sajak prosa dan lirik; Kertadjaja 1932, Sandhyakala ning Majapahit 1933, Manusia Baru 1940 ketiga-tiganya sandiwara. Kecuali itu iapun menulis dua buah sandiwara dalam bahasa Belanda Airlangga 1928 dan Eenzame Garoedavlucht 1929. Kecuali Manusia Baru yang mengambil tempat berlakunya di India, semua sandiwara-sandiwara Sanusi berdasarkan sejarah jaman Hindu di Jawa. Dia memang mempunyai minat yang serius terhadap penulisan sejarah nasional Indonesia. Ia menulis Sejarah Indonesia 1942 yang dilengkapkan enam tahun kemudian 1948 dan Indonesia Sepanjang Masa 1952 yang merupakan kritik terhadap cara penulisan sejarah Indonesia hingga saat itu. Sajak-sajaknya sangat dalam, meski dalam beberapa hal iapun bisa pula riang-riangan. Persoalan-persoalan hidupnya sendiri, bangsanya, dijadikannya persoalan semesta lambang dari manusia yang mencari bahagia. Di antara para penyair sebelum perang, Sanusi adalah yang terbesar dan penuh kesungguhan. Sajaknya Sijwa Nataradja adalah salah sebuah sajak besar yang pernah ditulis dalam bahasa Indonesia. Nilai-nilai Nilai Moral Pada puisi Teratai dalam kata “Tersembunyi kembang indah permai” terdapat nilai moral yaitu Keindahan yang tidak disombongkan dan tidak dinampakkan. Suatu kebaikan yang tidak ditinjilkan, tapi biarlah orang lain yang menilai kebaikan tersebut. Nilai Pendidikan Hasil kerja, usaha, dan jerih payah Ki Hajar telah mendunia, tidak hanya di tanah airnya saja. NIlai Ketuhanan Kebaikan, keyakinan, kejujuran, kesucian, keharuman, dan ketulusan yang tidak akan dapat dirasakan, dimengerti jika tidak menyelami lebih dalam terhadap diri dan pribadi Ki Hajar Dewantara sebagai tulus dan suci adalah persembahan kepada Tuhan guna menyelamatkan alam beserta isinya C. Parafase Makna Puisi Dalam kebun di tanah airku Kebun diidentikkan dengan Indonesia yang subur, dihuni oleh berbagai jenis karakter, jiwa, manusia,suku, seni, budaya, bahasa suatu bangsa. Tumbuh sekuntum bunga teratai Telah lahir bunga indah sebagai lambang ketulusan, kejujuran, ketulusan. Teratai yang tumbuh di air yang sangat berlumpur kotor, coklat, warna bunganya lebih cemerlang. bunga teratai tersebut tetap menawan dan suci tidak kena pengaruh oleh lumpur. Demikian juga orang bijaksana akan bekerja apapun sebagai darma di dunia. Tersembunyi kembang indah permai Keindahan yang tidak disombongkan dan tidak dinampakkan. Suatu kebaikan yang tidak ditinjilkan, tapi biarlah orang lain yang menilai kebaikan tersebut. Tidak terlihat orang yang lalu Kebaikan, keyakinan, kejujuran, kesucian, keharuman, dan ketulusan yang tidak akan dapat dirasakan, dimengerti jika tidak menyelami lebih dalam terhadap diri dan pribadi Ki Hajar Dewantara sebagai tulus dan suci adalah persembahan kepada Tuhan guna menyelamatkan alam beserta isinya. Akarnya tumbuh di hati dunia Hasil kerja, usaha, dan jerih payah Ki Hajar telah mendunia, tidak hanya di tanah airnya saja. Daun berseri Laksmi mengarang Dewi Laksmi digambarkan sebagai suatu Ibu jujur, dengan empat lengan, berpakaian bagus dan permata-permata mahal, menganugerahkan koin-koin dari kemakmuran dan diapit oleh gajah-gajah menandakan kuasa. Fitur paling mencolok dari ilmu arca dari Lakshmi adalah bunga teratai. Arti dari bunga teratai dalam hubungan dengan Shri Lakshmi mengacu pada kemurnian dan kuasa rohani. Dewi Laksmi dilukiskan sebagai perempuan yang cantik berkulit keemasan, dengan empat tangan, duduk atau berdiri di atas bunga teratai yang sedang mekar dan memegang setangkai bunga teratai, yang bermakna kecantikan, kesuburan dan kemurnian. Duduk dalam lumpur tetapi bunga di atas air, dengan sepenuhnya tidak terjangkit oleh lumpur, bunga teratai mewakili kesempurnaan upacara agama dan otoritas yang naik di atas pencemaran duniawi. Dewi Laksmi disebut juga Dewi Uang. Ia juga disebut "Widya", yang berarti pengetahuan. Biarpun dia diabaikan orang Diabaikan dalam baris ini adalah kekuatan dan pengaruh Ki Hajar Dewantara mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia terutama Jawa mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, Ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka dan bersama kedua rekannya, dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda 1913. Dengan demikian, ia seakan terabaikan oleh masyarakat Indonesia saat itu. Seroja kembang gemilang mulia Seroja = teratai. Ia harum namanya berkat pandangan beliau dari muda sampai konsep tut wuri handayani. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Hanya ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum. Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah tut wuri handayani dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan, ing madya mangun karsa di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dan ing ngarsa sung tulada di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik. Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan. Teruslah O Teratai BahagiaBerseri di kebun Indonesia Nama Ki Hajar Dewantara akan tetap harum dan dikenang oleh setiap masyarakat Indonesia dari anak-anak sekolah sampai Profesor, Doktor, mentri bahkan presiden sekalipun. Biar sedikit penjaga tamanBiarpun engkau tidak dilihatBiarpun engkau tidak diminat Diabaikannya nilai luhur bangsa seperti budi pekerti menjadikan sistem pendidikan di Indonesia tidak mengajarkan anak didik mampu menghargai atau menghormati orang lain, atau bersikap tenggang rasa. Anak sekolah cenderung mendapat contoh atau teladan buruk tidak saja dari lingkungannya, tetapi juga dari guru sendiri. Ibarat guru kencing berdiri, murid kencing berlari’. Bagaimana guru bisa melarang murid tidak merokok kalau dia sendiri secara sembunyi-sembunyi keluar dari ruang kelas untuk merokok?"Pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi apa yang perlu dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik. Apabila minat anak didik ternyata akan ke luar atau pengembangan potensi anak didik di jalan yang salah maka pendidik berhak untuk meluruskannya. Engkau pun turut menjaga zaman Ia memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. SHARE TO »
Bersamadengan puisi-puisi karya penyair lain, Puisi krya Sanusi Pane yang berjudul 'Sajak' ini juga dianalisis, menjadi teladan soal. Memang, dalam memahami segala sesuatu, salah satunya yakni puisi, siswa perlu diberi pertanyaan-pertanyaan yang merangsang rasa ingin tahu siswa. Jika sudah tumbuh rasa ingin tahu, maka akan mengenal kemudian
Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-KAJIAN HERMENEUTIKA PUISI “TERATAI” KARYA SANUSI PANE SEBAGAI KARYA SASTRA PENGEJAWANTAHAN BUDAYA MENGHARGAI JASA PAHLAWAN BANGSARio Devilito dan Agus Yuliyanto Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret devilitor io Abstr actThe study of hermeneutika is bridges and the alternative solution in research literature. This is referring to time progress and canonization literature from poetry, short stories, until novel. A poetry must have a special purpose and the write literature, including a Sanusi Pane that makes poetry called “Teratai”. Rhymes of Sanusi Pane “Teratai”. Symbolizes Ki Hajar Dewantara guarded the Indonesia with his lesson that are nationality, the original keindonesiaan. This poem worships Ki Hajar Dewantara as igures are worthy of implemented. He compared with a water lily not self assertive but his name termasyur around the globe. Admiration poetry to Ki Hajar Dewantara Keywords studies, hermeneutics, poetryAbstrak Kajian hermeneutika merupakan jembatan penghubung dan solusi alternatif dalam penelitian sastra. Hal ini mengacu pada perkembangan zaman dan kanonisasi sastra yang beraneka ragam. Mulai dari puisi, cerpen, hingga novel. Seorang penyair pasti memiliki tujuan khusus dan persembahan dalam tulisan sastra, tidak terkecuali seorang Sanusi Pane yang membuat puisi “Teratai”. Sajak Sanusi Pane “Teratai” menyimbolkan Ki Hajar Dewantara yang menjaga bumi Indonesia dengan ajarannya yang bersifat kebangsaan, dengan semangat keindonesiaan asli. Puisi ini memuja Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh yang pantas untuk diteladani. Ia dibandingkan dengan bunga teratai yang tidak menonjolkan diri namun namanya termasyhur di seluruh penjuru dunia. Kekaguman penyair kepada Ki Hajar Dewantara Kata kunci kajian, hermeneutika, puisi Pendahuluan Pemahaman puisi dapat ditinjau dari beberapa aspek pengkajian. Hal ini tergantung pada isi puisi yang ingin dikaji secara mendalam. Kehadiran puisi pada umumnya memang untuk dinikmati oleh para pembaca, akan tetapi keberadaan puisi juga tidak terlepas dari makna simbol-simbol kata-kata yang terkandung dalam larik-larik puisi tersebut serta hubungannya dengan hal-hal atau kejadian-kejadian di luar sastra. Oleh karena itu, puisi perlu ditinjau dari segi hermeneutik atau keterkaitan antara simbol-simbol yang terkandung dalam sebuah karya sastra dengan hal-hal yang ada di luar sastra. Memahami atau menganalisis puisi pada hakikatnya merupakan kegiatan membaca kehidupan. Artinya bahwa, ada kandungan isi yang berupa nilai-nilai kehidupan dalam puisi, karena puisi dapat mencerminkan suatu corak kehidupan masyarakat pada suatu masa, serta mampu menjelaskan harkat dan martabat manusia secara utuh, dan berisikan masalah kehidupan yang universal. Dalam puisi “Teratai” karya Sanusi Pane, isi puisi tersebut menjadi objek penulis untuk mengkaji puisi tersebut dilihat dari unsur hermeneutiknya. Pendekatan hermeneutik berkait erat dengan pencarian makna signi icant yang variatif dalam setiap karya sesuai dengan kondisi reseptornya Hirsch, 1984 202. Karya sastra dalam pandangan hermeneutik ialah sebagai objek yang perlu di interpretasikan oleh subjek hermeneutik. Subjek dan objek tersebut adalah komponen-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- komponen yang korelatif atau saling bertransformasi satu sama lain yang sifatnya merupakan hubungan timbal balik. Tanpa adanya subjek, tidak akan objek. Sebuah benda menjadi objek karena kearifan subjek yang menaruh perhatian pada subjek itu. Arti atau makna diberikan kepada objek oleh subjek, sesuai dengan pandangan subjek. Hussrel menyatakan bahwa objek dan makna tidak akan pernah terjadi secara serentak atau bersama-sama, sebab pada mulanya objek itu netral. Meskipun arti dan makna muncul sesudah objek atau objek menurunkan maknanya atas dasar situasi objek, semuanya adalah sama saja. Maka dari sinilah karya sastra dipandang sebagai lahan objek untuk ditelaah oleh hermeneutik supaya muncul interpretasi pemahaman dalam teks karya sastra tersebut. Pembahasan her meneneut ic Secara etimologis kata hermeneutika berasal dari bahasa Yunani dari kata kerja hermeneuein yang berarti menjelaskan, menerjemahkan, dan mengekspresikan. Kata bendanya hermeneia, artinya tafsiran. Dalam tradisi Yunani kuno kata hermeneuein dan hermeneia dipakai dalam tiga makna, yaitu 1 “mengatakan”, to say 2 ”menjelaskan” to explain dan 3 “menterjemahkan”, to translate. Tiga makna inilah yang dalam kata Inggris diekspresikan dalam kata to interpretation. Interpretasi dengan demikian menunjuk pada tiga hal pokok pengucapan lisan an oral ricitation, penjelasan yang masuk akal a reasonable explat ion dan terjemahan dari bahasa lain a reation from another language 2014. Kajian hermeneutika merupakan jembatan penghubung dan solusi alternatif dalam penelitian sastra. Pendekatan terhadap kajian sastra mengacu pada masa dan masyarakat yang melingkupinya Suyitno, 201434. Hal ini mengacu pada perkembangan zaman dan kanonisasi sastra yang beraneka ragam. Mulai dari puisi, cerpen, hingga novel. Seorang penyair pasti memiliki tujuan khusus dan persembahan dalam tulisan sastra, tidak terkecuali seorang Sanusi Pane yang membuat puisi “Teratai” seperti berikut Dalam kebun di tanah airku, Tumbuh sekuntum bunga teratai,Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang tumbuh di hati dunia, Daun bersemi laksmi mengarang, Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang o Teratai Bahagia, Berseri di kebun Indonesia, Biar sedikit penjaga engkau tidak dilihat, Biarpun engkau tidak diminat, Engkaupun turut menjaga Zaman.Sanoesi Pane, 1929Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- 1. Sekilas tentang Sanusi Pane Sanusi Pane dilahirkan di Muara Sipongi, Tapanuli, pada tanggal 14 Mei 1905. Meninggal di Jakarta tanggal 2 Juni 1968. Setelah menamatkan Gunung Sari, lalu mengajar bahasa Melayu di situ, waktu itu usianya baru 19 tahun. Kemudian iapun mengajar juga di pemerintah di Lembang, Bandung. Ia sangat tertarik oleh kebudayaan dan mistik India dan Jawa. Hal itu terlihat dari sajak- sajaknya yang Ia tulis. Pada tahun 1928 ia berangkat ke tanah Hindu dan di sana ia menulis sajak-sajaknya yang paling baik yang kemudian diterbitkan dengan judul Madah Kelana 1931. Sepulangnya di tanah air, ia menerbitkan dan memimpin majalah Timboel edisi bahasa Indonesia, aktif menulis dalam Poedjangga Baroe, terutama karangan-karangan tentang sejarah, kebudayaan dan ilsafat. Karangan-karangannya ialah Pantjaran Tjinta 1926, Puspa Mega 1927, Madah Kelana 1931 ketiganya berupa kumpulan sajak prosa dan lirik; Kertadjaja 1932, Sandhyakala ning Majapahit 1933, Manusia Baru 1940 ketiga-tiganya sandiwara. Kecuali itu ia pun menulis dua buah sandiwara dalam bahasa Belanda Airlangga 1928 dan Eenzame Garoedavlucht 1929. Kecuali Manusia Baru yang mengambil tempat berlakunya di India, semua sandiwara- sandiwara Sanusi berdasarkan sejarah jaman Hindu di Jawa. Dia memang mempunyai minat yang serius terhadap penulisan sejarah nasional Indonesia. Ia menulis Sejarah Indonesia 1942 yang dilengkapkan enam tahun kemudian 1948 dan Indonesia Sepanjang Masa 1952 yang merupakan kritik terhadap cara penulisan sejarah Indonesia hingga saat itu. 2. Parafrase Puisi “Teratai” Berikut merupakan analisis terhadap isi parafrase puisi “Teratai”. Dalam kebun di tanah airku Kebun merupakan sebidang tanah yg ditanami beraneka ragam pohon atau tanah luas yang ditanami kopi, karet, dan hal yang berubungan dengan tumbuhan yang menghasilkan serta berdaya guna. Kebun diidentikkan dengan Indonesia yang subur, dihuni oleh berbagai jenis karakter, jiwa, manusia,suku, seni, budaya, bahasa suatu bangsa. Tumbuh sekuntum bunga teratai Telah lahir bunga indah sebagai lambang ketulusan, kejujuran, ketulusan. Walaupun Teratai yang tumbuh di air yang sangat berlumpur kotor, coklat, Bunga teratai tersebut tetap menawan dan suci tidak kena pengaruh oleh lumpur. Demikian juga orang bijaksana akan bekerja apapun sebagai darma di dunia. Tersembunyi kembang indah permai Keindahan yang tidak disombongkan dan tidak ditampakkan. Suatu kebaikan yang tidak ditonjolkan, tapi biarlah orang lain yang menilai kebaikan tersebut. Tidak terlihat orang yang lalu Kebaikan, keyakinan, kejujuran, kesucian, keharuman, dan ketulusan yang tidak akan dapat dirasakan dan dimengerti jika tidak menyelami lebih dalam terhadap diri dan pribadi Ki Hajar Dewantara yang tulus dan suci mengabdikan diri terhadap Bangsa dan Tuhan. Akarnya tumbuh di hati dunia Hasil kerja, usaha, dan jerih payah Ki Hajar Dewantara telah mendunia, tidak hanya di tanah air melainkan juga di luar negeri. Dalam studinya di negeri Belanda, Soewardi terpikat pada ide-ide sejumlah tokoh pendidikan Barat, seperti Froebel dan Montessori, serta pergerakan pendidikan India. Pengaruh-pengaruh inilah yang mendasarinya dalam mengembangkan sistem pendidikannya Nasional Bahasa dan Sastra III- Daun bersemi laksmi mengarang Fitur paling mencolok dari ilmu arca dari Lakshmi adalah bunga teratai. Arti dari bunga teratai dalam hubungan dengan Shri Lakshmi mengacu pada kemurnian dan kuasa rohani. Dewi Laksmi dilukiskan sebagai perempuan yang cantik berkulit keemasan, dengan empat tangan, duduk atau berdiri di atas bunga teratai yang sedang mekar dan memegang setangkai bunga teratai, yang bermakna kecantikan, kesuburan dan kemurnian. Duduk dalam lumpur tetapi bunga di atas air, dengan sepenuhnya tidak terjangkit oleh lumpur, bunga teratai mewakili kesempurnaan upacara agama dan otoritas yang luhur di atas godaan duniawi. Biarpun dia diabaikan orang Diabaikan dalam baris ini adalah kekuatan dan pengaruh Ki Hajar Dewantara menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia terutama Jawa mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Seroja kembang gemilang mulia Seroja merupakan nama lain dari Bunga Teratai. Ia harum namanya berkat pandangan beliau dari muda sampai konsep tut wuri handayani. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Hanya ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum. Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah ing ngarsa sung tulada di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik, ing madya mangun karsa di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dan tut wuri handayani dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan. Teruslah O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia Nama Ki Hajar Dewantara akan tetap harum dan dikenang oleh setiap masyarakat Indonesia dari anak-anak sekolah sampai Profesor, Doktor, bahkan presiden sekalipun. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Nama beliau diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Selain itu, sampai saat ini perguruan Taman Siswa yang beliau dirikan masih ada dan telah memiliki sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ini bermakna bahwa Ki Hajar Dewantara akan selalu dikenang sebagai pahlawan pendidikan Indonesia. Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Terkadang nilai-nilai luhur yang diajarkan Ki Hajar Dewantara kurang diperhatikan dan diimplementasikan. Padahal, pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi apa yang perlu dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik. Apabila minat anak didik ternyata akan ke luar atau pengembangan potensi anak didik di jalan yang salah maka pendidik berhak untuk meluruskannya. Engkau pun turut menjaga zaman Ia memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Belajar bukan sekedar teori dan praktek di sekolah, tetapi juga belajar menghadapi realitas dunia. Sekolah dan Dunia menurut konsep ini berarti tidak terpisah. Dengan itu, diharapkan para guru mengajarkan ilmu teori serta praktek di dunia dan juga kepada siswa jika tidak sungkan-sungkan menanyakan apa saja hal yang tidak diketahuinya tentang dunia kepada guru mereka masing-masing. Tujuan dari konsep Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- ini, agar para lulusan sekolah dapat mampu hidup dan bisa berbuat banyak setelah lulus dari sekolah. Sajak Sanusi Pane “Teratai” menyimbolkan Ki Hajar Dewantara yang menjaga bumi Indonesia dengan ajarannya yang bersifat kebangsaan, dengan semangat keindonesiaan asli. Artinya bahwa sastra tidak hanya memasuki pada seluk beluk kehidupan secara personal melainkan memasuki pada nilai-nilai kehidupan yang bersifat keseluruhan Winarni, 201329. Adapun bagi Sanusi Pane, Indonesia itu datang dari dalam diri melalui sejarah karena sang budayawan berpandangan bahwa Indonesia adalah sambungan sejarah Nusantara yang terus berdialektika semenjak jaman Sriwijaya dan Majapahit. Puisi ini memuja Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh yang pantas untuk diteladani. Ia dibandingkan dengan bunga teratai yang tidak menonjolkan diri namun namanya termasyhur di seluruh penjuru dunia. Kekaguman penyair kepada Ki Hajar Dewantara lebih nyata dengan baris terakhir “Engkau turut menjaga zaman”. Penutup Kajian hermeneutika merupakan titik awal sebuah kajian sastra yang bersifat alternatif untuk memahami makna simbol-simbol dalam karya sastra. Hal ini sejalan dengan hal-hal yang terdapat pada kata-kata pada yang terimplementasi pada puisi yang dihasilkan sastrawan Indonesia, tidak terkecuali Sanusi Pane yang menulis puisi yang berjudul “Teratai”. Puisi Sanusi Pane berjudul “Teratai” memuja Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh yang pantas untuk diteladani dan sebagai wujud penghargaan terhadap pahlawan di bidang pendidikan Indonesia. Ia dibandingkan dengan bunga teratai yang tidak menonjolkan diri namun namanya termasyhur di seluruh penjuru dunia. Kekaguman penyair kepada Ki Hajar Dewantara lebih nyata dengan baris terakhir “Engkau turut menjaga zaman”.Daftar Pustaka Kau, Sofyan. 2014. Hermeneutika Gadamer dan Relevansinya dengan Tafsir. Jurnal Farabi, Vol 11. No 1. Juni 2014 ISSN 1907-0993 Esten, Mursal. 1995. Memahami Puisi. Bandung Angkasa. Hirsch, Jr., 1984. “Meaning and Signi icance Reinterpreted”. Critical Inquiry. Vol. 11, Dec. 1984, Sanoesi Pane. 1929. Puisi “Teratai”. Suyitno. 2014. Canonization of Four Indonesian Contemporary Novels Written In The 21st Century Questioning Public Recognition and Acceptance Towards The Ideas of Feminism. Journal of Language and Literature Vol. 5 No. 1/2014. ISSN 2078-0303 Tim Estetika Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. 2008. Estetika Sastra, Seni dan Budaya. Jakarta UNJ Press. Winarni, Retmo. 2013. Kajian Sastra. Salatiga Widya Sari.
1ISBN : PROSIDING KONFERENSI NASIONAL BAHASA DAN SASTRA III Surakarta, Oktober 2015 Editor: Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Prof. Dr. Setya Yuwana,
Home No Label poetry "Terartai" karya Sanusi Pane, 1957 TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau pun turut menjaga zaman Sanusi Pane, 1957 Amazed taste Against Anwar prince Diponegoro trace with taste Amazed Sanusi Pane Against Ki Hajar Dewantara . Differences THAT ATTITUDE BECAUSE differences both poet and differences Values ​​And TYPE heroism From both.
\n \npuisi teratai karya sanusi pane

Contohnyapuisi karya Sanusi Pane (1963) berjudul Teratai yang ditujukan kepada Ki Hajar Dewantara berikut: Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai; Tersembunyi kembang indah permai. Tak terlihat orang yang lalu. Akhirnya tumbuh di hati dunia, Daun bersemi Laksmi mengarang, Biarpun ia diabaikan orang, Serodja kembang gemilang

Sanusi Pane dari Angkatan Pujangga Baru TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau pun turut menjaga zaman Dari Madah Kelana Puisi"Teratai" karya Sanusi Pane boleh dikatakan sebagai alegori, karena kisah bunga teratai itu digunakan untuk mengisahkan tokoh pendidikan. di Februari 24, 2018 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest.
Sanusi Pane adalah salah satu penyair Top Indonesia yang karyanya turut memberikan warna dan makna dalam perkembangan kesastraan Indonesia, Khususnya di bidang karya sastra puisi. Selai Puisi 'Sajak' yang dibahas dalam postingan sebelumnya Arti Puisi 'Sajak' Karya Sanusi Pane, juga ada karya besar Sanusi Pane yang lain. Yaitu Puisi Sanusi Pane yang berjudul Teratai. Puisi Karya Sanusi Pane yang berjudul 'Teratai' ini diberi anak judul "Kepada Ki Hadjar Dewantara". Versi lain ada yang menulis anak judul Puisi Teratai Karya Pane ini adalah 'Kepada Ki Adjar Dewantara'. Berikut ini adalah Puisi Lengkap yang Berjudul Teratai karya Sanusi Pane TERATAI Kepada Ki Hadjar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o Teratai Bahagia, Berseri di kebun Indonesia, Biar sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat, Engkaupun turut menjaga Zaman. Kutipan Teks Puisi 'Teratai' Karya Penyair Sanusi Pane Untuk memahami Arti Puisi Teratai Karya Sanusi Pane di atas, perlu dipahami beberapa metafor atau kiasan-kiasan yang digunakan dalam puisi tersebut. Dalam puisi Teratai, kata yang paling jelas digunakan adalah anak kalimatnya Kepada Ki Hadjar Dewantara. Dengan adanya judul penjelas itu, maka dipermudah memahami makna puisi Teratai. Bahwa 'Teratai' yang dimaksud adalah simbol atau personifikasi dari 'Ki Hadjar Dewantara'. Untuk mempermudah memahami Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, terlebih dulu dicari makna atau arti beberapa kata sulitnya. Adapun beberapa kata sulit dalam Puisi Teratai antara lain Teratai = adalah jenis bunga yang tumbuh di air Seroja = jenis bunga yang mirip dengan bunga teratai Laksmi = cantik/elok bahasa Indonesia Klasik Selain kata-kata sulit. Dalam Puisi Teratai karya Sanusi Pane tersebut juga terdapat kata kiasan. Kata kiasan yang dimaksud adalah kata yang mewakili maksud tertentu. Berikut kata kiasan yang terdapat dalam Puisi Teratari Karya Sanusi Pane dengan Maksud yang diwakilinya Tanah Airku = Negara Kesatuan Republik Indonesia Teratai; Seroja = Ki Hadjar Dewantara Kebun = Bidang Pendidikan Menjaga Zaman = Menjaga/Menyiapkan Masa Depan Penjaga Taman = Pihak yang turut menjaga pentingnya pendidikan Setelah Mengetahui Makna dan Maksud Kata Sulit dalam Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, langkah selanjutnya untuk mengetahui arti puisi tersebut secara keseluruhan adalah dengan membuat parafrase puisi tersebut. Parafrase Puisi Teratai Karya Sanusi Pane TERATAI penghormatan Kepada Ki Hadjar Dewantara laksana Dalam kebun pendidikan di tanah airku Indonesia telah Tumbuh sekuntum bunga teratai indah meskipun Tersembunyi tetap ber-kembang indah permai, sehingga Tidak terlihat orang yang lalu. Akarpendiriannnya tumbuh di hati manusia seluruh dunia, Daun pengetahuan berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan tidak dipedulikan orang, bak Seroja ber-kembang membuat gemilang penuh cahaya dan ke-mulia-an. Teruslah, o Teratai tebarkan ke-Bahagia-an, tetapBerseri di kebun pendidikan Indonesia, Biar sedikit yang peduli sebagai penjaga taman pendidikan. Biarpun jasa engkau tidak dilihat dihargai Biarpun bidang jasa engkau tidak diminati banyak orang, dengan menjaga pendidikan Engkaupun turut serta menjaga masa depan menghadapi kemajuan Zaman . Baca Juga Makna Puisi Teratai Karya Sanusi Pane dalam Satu ParagrafMakna Puisi Teratai Teratai, sebuah penghormatan terhadap Ki Hadjar Dewantara. Seperti Bunga teratai yang tumbuh subur, di bidang pendidikan untuk bangsa Indonesia. Kegiatan yang tersembuyi dan tidak dimintai oleh banyak orang. Akar pendirian dunia pendidikan pada dasarnya mengakar ke seluruh dunia. Seluruh umat manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan diri. Buah pendidikan akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Tidak banyak yang sadar pentingnya pendidikan. Padahal pendidikan itu akan membuka cakrawala pengetahuan dan memuliakan bangsa. Teruslah bermekaran, teruslah berkembang. Wahai orang yang peduli terhadap pendidikan. Tetaplah berkembang di Indonesia. Meskipun sedikit yang peduli dan mendukung. Meskipun belum seberapa penghargaan yang diberikan kepada Ki Hadjar Dewantara sebagi insan pendidikan Indonesia. Beliaulah yang menjaga masa depan Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.
Odemerupakan puisi yang berisi sanjungan atau pujian. Kata-kata yang digunakan bernada anggun tapi resmi. Karya : Sanusi Pane. Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan orang .
  • s9myx9jb78.pages.dev/74
  • s9myx9jb78.pages.dev/271
  • s9myx9jb78.pages.dev/283
  • s9myx9jb78.pages.dev/50
  • s9myx9jb78.pages.dev/318
  • s9myx9jb78.pages.dev/392
  • s9myx9jb78.pages.dev/171
  • s9myx9jb78.pages.dev/120
  • s9myx9jb78.pages.dev/333
  • puisi teratai karya sanusi pane